CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Wednesday, May 18, 2011

Cahaya mu malap dicelahan sudut

Walau mentari yang ada belum mampu melambai mu

Suram

Sepi

Sunyi disudut itu

Seakan malu dan takut untuk muncul

Perlu apakah lagi ia wujud?

Monolog itu meracuni mu setiap kalinya

Disuatu detik itu

Ada singkapan yang mengintai dicelahan

Mengusik

Menyapa

Menghiburkan walau untuk senafas cuma

Disebalik celahan itu

Terukir secangkir kenangan

Manis

Indah

Bahagia terasa menghangat sanubari

Umpama musim luruh di London

Angin yang sepoi-sepoi bahasa

Menggugurkan helaian demi helaian dedaunan

Mengasyikan jalan cereka

Membelai sebuah ingatan

Tawa riang

Senyum indah

Bagai ukiran yang dipahat di hati

Tidak terdaya untuk dipadam

Bayangnya sering menjadi igauan

Tuhan

Bantulah aku

Tabahkan jiwa ini

Kukuhkan iman ku menghadapi ujian Mu

Seakan goyah tapak ini

Menyusuri lorong yang belum tahu penghujungnya

Tolonglah ak ya Allah

Tolong terus sinarkan laluan ini

Agar aku mampu terus tersenyum

Agar aku dapat terus menghibur mereka

Walau hati ku penuh luka dan nanah.